Di musim liburan ini, Ichi, yang sehari-hari bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, mempunyai pekerjaan sampingan; sebagai pemandu wisata. Sudah sejak beberapa waktu ini, Ichi mendirikan biro perjalanan wisata yang beroperasi di seputar kota tempat tinggalnya. Ia sering mendapat limpahan order dari perusahaan travel agent, yang kebetulan menjadi rekanan di perusahaan tempatnya bekerja, untuk mengantar rombongan kecil berwisata di tempat-tempat menarik di kotanya.
Ia pun sering menyediakan jasa perjalanan wisata bagi relasi-relasi perusahaan tempatnya bekerja. Rupanya networking dengan agen perjalanan, hotel dan perusahaan rental kendaraan, yang selama ini ia bangun sebagai sekretaris banyak membantu dalam mengembangkan usaha tour guidenya. Kini ia memikirkan untuk lebih berkonsentrasi pada usaha tournya.
MENGAPA TIDAK..?
Berwisata adalah kegiatan yang sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup banyak orang. Kita senang bepergian, mengunjungi dan mendapatkan pengalaman seru dari tempat-tempat baru. Kita senang bertemu dan melihat budaya dari masyarakat lain, mengagumi keindahan alam, juga mencicipi makanan-makanan baru.
Terlebih lagi, negara tercinta kita, Indonesia, dikaruniai alam yang luar biasa elok dan agung. Negara kita mempunyai ribuan seni budaya yang penuh pesona. Negara kita adalah obyek berwisata yang takkan habis-habisnya dinikmati. Oleh karena itu, bisnis pariwisata di negara kita seperti benih yang menemukan lahan subur. Pariwisata sudah menjadi industri yang mampu memberikan kontribusi penting bagi perekonomian nasional. Namun bagaimana memulai bisnis pariwisata?
Usaha biro wisata biasanya dimulai dengan memanfaatkan jaringan atau network yang telah terbentuk. Membangun usaha ini dari titik nol tentu mungkin saja, namun menjalin jaringan kerja sama dengan biro informasi turis, hotel dan penginapan, travel agent, rental kendaraan, kelompok pemandu wisata, restoran, pusat oleh-oleh, dan lain-lain tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kerja sama dengan biro wisata lain pun sangat diperlukan.
Jaringan kerja sama yang luas dan baik tersebut sangat diperlukan agar anda sebagai pengusaha biro wisata dapat menyediakan layanan yang sebaik-baiknya bagi para wisatawan.
AYO MULAI..!
Skala usaha. Mulailah dari skala kecil sesuai dengan kemampuan. Anda bahkan bisa memulainya dengan menjadi pemandu wisata itu sendiri. Tujuannya agar anda memahami seluk-beluk usaha ini dan tahu bagaimana memuaskan para tamu, sekaligus membangun kepercayaan di mata rekanan usaha.
Database tempat wisata. Siapkan database tempat wisata menarik di area kerja anda. Yang dimaksud dengan tempat wisata tidak hanya terbatas pada pemandangan alam. Istilah wisata kuliner, wisata belanja, wisata religi atau wisata agro, menunjukkan bahwa banyak hal dapat dijadikan sebagai tempat wisata asalkan tahu bagaimana mengemasnya menjadi sangat atraktif.
Network. Jalin kerja sama dengan rekanan hotel, agen perjalanan, rental kendaraan, restoran, juga biro perjalanan wisata lain. Dari kerja sama ini diharapkan anda bisa menyusun jadwal wisata, menyediakan akomodasi dan mendapatkan tarif yang baik.
Sub-biro. Jika jaringan anda masih sangat terbatas, anda bisa menjadi sub dari biro perjalanan wisata yang lebih besar. Perlahan-lahan anda perlu meningkatkan reputasi biro anda sendiri, menjalin kerja sama langsung dengan para pengusaha hotel, travel dan lain-lain tersebut.
Ketrampilan komunikasi. Seorang pemandu wisata yang baik harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi yang baik dengan berbagai lapisan wisatawan, pandai bergaul dan luwes, percaya diri saat berbicara di depan tamu-tamu, cakap serta tegas dalam melayani orang banyak. Kondisi badan anda juga harus cukup sehat serta cepat dalam berpikir dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
Ijin-ijin. Apakah mendirikan biro perjalanan wisata memperlukan ijin? Apakah menjadi pemandu wisata memerlukan lisensi? Jika ya, anda perlu mengurusnya. Ini baik demi kelangsungan usaha dan menaikkan kredibilitas usaha anda.
Pemasaran melalui internet. Gunakan internet sebagai sarana memasarkan biro perjalanan wisata dan menjangkau konsumen dari tempat jauh. Salah satu cara efektif adalah memanfaatkan jaringan dan bekerja sama dengan hotel, travel agen, pusat informasi turis serta biro perjalanan wisata lain.
PERHATIKAN
Perangkat komunikasi. Lengkapi diri anda dengan perangkat komunikasi bergerak (mobile device) yang baik. Akan lebih baik lagi jika alat tersebut mampu mengakses internet, GPS serta menyimpan berbagai database penting yang sewaktu-waktu diperlukan. Anda tidak tahu apa yang terjadi saat tour, oleh karena itu jadikan diri anda mudah dihubungi dan menghubungi berbagai pihak.
Pengetahuan. Seringkali seorang pemandu wisata ditanyai pertanyaan yang tak terduga-duga oleh para tamu. Anda tidak harus tahu semua jawaban, namun anda tidak seyogyanya menjawab “Maaf saya tidak tahu.” Sebaliknya anda harus tahu bagaimana menjawabnya secara cerdik.
Perhitungkan jarak dan waktu. Di musim puncak seringkali kondisi lalu lintas sangat padat dan sulit diprediksi, bersikaplah realistis. Selain jarak, anda harus memperhitungkan waktu tempuh menuju tempat wisata.
Perkirakan kejadian-kejadian tak terduga. Anda harus mempunyai ketrampilan mengorganisir kegiatan dengan baik. Pekerjaan ini menuntut flexibilitas dan kemampuan anda beradaptasi dengan segala situasi. Ada berbagai kejadian tak terduga yang mungkin terjadi selama tour. Misal: wisatawan sakit, kendaraan mogok, antrian tiket yang panjang, bahkan kecelakaan. Anda harus tetap tenang, meski orang lain gelisah dan panik.
Penampilan. Sebagai pemandu wisata, anda adalah pemimpin rombongan. Jika anda menunjukkan sikap penuh antusias, bersemangat dan gembira, maka rombongan tour akan menikmati wisata bersama anda.
Perhatian pada tamu. Berikan perhatian bukan hanya pada saat tour. Anda perlu memberikan perhatian bahwa para tamu anda telah pulang atau sampai pada tujuan berikutnya dengan selamat.
TIPS PENGEMBANGAN USAHA
Sediakan jasa-jasa tambahan yang bisa memberikan nilai tambah sebuah perjalanan wisata. Sebaiknya jasa tambahan tersebut merupakan keahlian khusus yang membedakan anda dari biro wisata lain. Misal: jasa fotografi selama tour. Ambil moment-moment menarik, lalu kemas dalam sebuah album foto yang cantik agar tour bersama anda terasa mengesankan.
Sediakan jasa pengemasan oleh-oleh. Urusan oleh-oleh biasanya merepotkan wisatawan. Untuk mengatasi hal ini, sediakan paket oleh-oleh lalu kirimkan ke alamat masing-masing tamu. Usahakan paket oleh-oleh ini sampai tepat pada waktunya.
Tawarkan jasa pembuatan kenang-kenangan selama berwisata. Kenang-kenangan itu bisa berupa souvenir, plakat, foto album, buku dan lain-lain, yang memuat kisah dan kenangan selama perjalanan wisata. Jasa-jasa semacam ini dapat memperkuat kesan pada wisatawan pada diri anda sendiri, yang tentu saja baik bagi kelangsungan usaha anda.
Anda bisa mengkhususkan diri anda pada wisata-wisata tertentu. Misal, jika anda mempunyai pengetahuan dalam hal makanan, anda bisa mengkhususkan pada wisata kuliner. Jika anda trampil dalam petualangan alam bebas, tawarkan paket wisata petualangan yang menantang, seperti rafting, boating, climbing, dan lain-lain. Tak ada salahnya anda juga mengkhususkan diri pada wisata geography jika mempunyai bekal pengetahuan tentang alam, sejarah, sosial masyarakat sekitar. Atau, anda mengkhususkan diri pada wisatawan asing karena menguasai bahasa asing.
Mungkin wisatawan tak kan kembali mengunjungi tempat wisata yang sama dua kali, namun itu bukan berarti anda takkan berjumpa lagi dengan tamu-tamu anda. Tetap berikan pelayanan yang baik. Referensi dan getok tular para tamu anda adalah alat marketing yang sangat mujarab.
Perkiraan Kebutuhan Modal Awal: Kecil ~ menengah
Tingkat Kesulitan: Relatif mudah namun membutuhkan ketrampilan tertentu
Sumber :
ForumUKM.com
Tweet |
0 komentar:
Posting Komentar