Search

Minggu, 09 Desember 2012

Benarkah Bekerja dengan Otak Membuat Fisik Cepat Lelah?





















Oleh: Yugo Dedy Purwanto

Salah seorang teman saya yang berprofesi sebagai programmer pernah mengeluh seperti ini, “Rasa-rasanya kok bekerja di depan komputer selama 8 jam penuh bikin fisik cepat lelah. Beda sekali dengan pekerja lapangan yang masih kelihatan bugar. Sepertinya otak kita terlalu dipaksa untuk berfikir berat, sehingga berpengaruh pada fisik”. Benarkah kelelahan otak juga membuat fisik lelah?

Fakta menunjukkan bahwa kerja otak tidak akan membuat kita lelah. Hal ini terdengar mustahil memang! Beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan mencoba untuk mengetahui berapa otak manusia dapat bekerja tanpa mengurangi kapasitas dayanya, atau istilah ilmiahnya biasa disebut fatigue. Para ilmuwan kaget kala menemukan darah yang melalui otak aktif tidak menunjukkan indikasi adanya fatigue. Berbeda sinyalnya pada mereka yang bekerja kasar sehari-hari, ada kalanya ditemukan racun (toksin fatigue).

Otak tidak pernah mengenal kata lelah, meski otak bekerja selama dua belas jam, otak tetap dapat bekerja dengan sebaik seperti sedia kala. Sesuatu yang membuat kita lelah bukan disebabkan oleh lamanya aktivitas komponen otak, namun ada faktor-faktor penyebab lainnya. Jika kalian mau, ambil saja sampel darah seraong pemikir seperti Albert Einstein misalnya, bisa dipastikan tidak ditemukan toksin fatigue, meski dia memeras otaknya.

Para ahli jiwa memberi kesimpulan bahwa kelelahan yang dialami manusia disebabkan sikap mental dan emosional.

Faktor emosional yang dialami pekerja yang duduk terus-menerus adalah merasa bosan, kesal, tidak dihargai, tidak berguna, tergesa-gesa, cemas dan khawatir. Percaya atau tidak, hal ini menyebabkan kita mudah terkena flu, hasil yang tidak maksimal, ataupun kepala pusing. Kita bisa mengalami kelelahan karena emosi bisa mempengaruhi ketegangan syaraf dalam tubuh kita.

Contoh lain mungkin saat kita duduk di bangku sekolah atau sedang mendengarkan ceramah dosen yang kocak. Kita merasa lebih enjoy, sebab rasa senang dan penasaran terhadap dosen atau teman-teman yang terkadang membuat kita tertawa. Namun, akan terasa lelah bila kita terlalu serius menjawab soal ujian, sedang di ujung ruang terlihat seroang pengawas dan bel yang siap berbunyi. Kecemasan, tergesa-gesa, kekalutan akan menghimpit kita hingga mempengaruhi syaraf dan otot kepala jadi kaku.

Sumber:







0 komentar:

Posting Komentar