Oleh: Yugo Dedy Purwanto
Salah seorang teman saya yang berprofesi
sebagai programmer pernah mengeluh seperti ini, “Rasa-rasanya kok
bekerja di depan komputer selama 8 jam penuh bikin fisik cepat lelah.
Beda sekali dengan pekerja lapangan yang masih kelihatan bugar.
Sepertinya otak kita terlalu dipaksa untuk berfikir berat, sehingga
berpengaruh pada fisik”. Benarkah kelelahan otak juga membuat fisik
lelah?
Fakta menunjukkan bahwa kerja otak tidak
akan membuat kita lelah. Hal ini terdengar mustahil memang! Beberapa
tahun yang lalu, para ilmuwan mencoba untuk mengetahui berapa otak
manusia dapat bekerja tanpa mengurangi kapasitas dayanya, atau istilah
ilmiahnya biasa disebut fatigue. Para ilmuwan kaget kala menemukan darah
yang melalui otak aktif tidak menunjukkan indikasi adanya fatigue.
Berbeda sinyalnya pada mereka yang bekerja kasar sehari-hari, ada
kalanya ditemukan racun (toksin fatigue).
Otak tidak pernah mengenal kata lelah,
meski otak bekerja selama dua belas jam, otak tetap dapat bekerja dengan
sebaik seperti sedia kala. Sesuatu yang membuat kita lelah bukan
disebabkan oleh lamanya aktivitas komponen otak, namun ada faktor-faktor
penyebab lainnya. Jika kalian mau, ambil saja sampel darah seraong
pemikir seperti Albert Einstein misalnya, bisa dipastikan tidak
ditemukan toksin fatigue, meski dia memeras otaknya.
Para ahli jiwa memberi kesimpulan bahwa kelelahan yang dialami manusia disebabkan sikap mental dan emosional.
Faktor emosional yang dialami pekerja
yang duduk terus-menerus adalah merasa bosan, kesal, tidak dihargai,
tidak berguna, tergesa-gesa, cemas dan khawatir. Percaya atau tidak, hal
ini menyebabkan kita mudah terkena flu, hasil yang tidak maksimal,
ataupun kepala pusing. Kita bisa mengalami kelelahan karena emosi bisa
mempengaruhi ketegangan syaraf dalam tubuh kita.
Contoh lain mungkin saat kita duduk di
bangku sekolah atau sedang mendengarkan ceramah dosen yang kocak. Kita
merasa lebih enjoy, sebab rasa senang dan penasaran terhadap dosen atau
teman-teman yang terkadang membuat kita tertawa. Namun, akan terasa
lelah bila kita terlalu serius menjawab soal ujian, sedang di ujung
ruang terlihat seroang pengawas dan bel yang siap berbunyi. Kecemasan,
tergesa-gesa, kekalutan akan menghimpit kita hingga mempengaruhi syaraf
dan otot kepala jadi kaku.
Sumber:
Tweet |
0 komentar:
Posting Komentar