Dari tahun ke tahun, banyak anggapan bahwa suatu tanggal, bulan dan tahun yang sama itu mengandung arti. Dalam ilmu pengetahuan, angka, penanggalan dan hubungannya dengan suatu kejadian serta artinya memiliki kaitan dengan apa yang dinamakan Numerology.
Memang tidak jarang ada pihak atau orang-orang umum lain yang mengait-kaitkan antara Numerology dengan teori jumlah atau Arithmetic. Sayangnya, menurut penjelasan di Wikipedia, Numerology berbeda dengan Arithmetic.
Numerology adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara nomor dengan beberapa kejadian. Sedangkan Arithmetic lebih condong ke ilmu matematika murni. Dari unsur kata Numerology memang mempunyai arti nomor, namun pada kenyataannya beberapa bangsa di dunia juga menggunakan huruf abjad atau alfabet.
Namun, menurut penjabaran di How Stuff Works, zaman sekarang ini ilmu Arithmetic tidak jauh beda dengan Numerology. Banyak yang menganggap bahwa Numerology adalah bagian dari Arithmetic.
Sampai kini sejarah kata dan penggunaan Numerology masih belum dapat dibuktikan dengan pasti, karena setiap negara, kebudayaan dan beberapa pihak mengklaim bahwa golongan merekalah yang mencetuskan sekaligus menggunakan Numerology untuk pertama kali. Mengacu pada sejarah, penggunaan Numerology juga sudah ada sejak era pemujaan dewa-dewi oleh bangsa Yunani kuno.
Banyak Numerologist atau orang-orang yang mendalami Numerology berpatokan pada filosofi dan penjabaran Pythagoras. Pengikut serta Pythagoras sendiri mempercayai ada keajaiban dan unsur mistis di balik angka-angka yang sama. Setelah Pythagoras meninggal, para Numerologist modern mengembangkan ilmu tersebut sedemikan rupa dan memberikan arti kepada setiap nomor.
Contohnya saja, 1 mempunyai arti kekuatan, determinasi, agresi, kepemimpinan, ambisi dan ego. Angka 2 memiliki arti harmonis, damai, imbang, emosi dan banyak lainnya. Karena setelah melalui proses penghitungan secara sistematis, nantinya semua angka akan kembali menjadi angka satuan saja, maka hanya 1-9 saja yang memiliki arti.
Dengan munculnya arti-arti dalam setiap angka tersebut, sedikit demi sedikit orang mulai menggabungkannya dengan apa yang dinamakan dengan Synesthesia. Apabila Numerology adalah ilmu yang diaplikasikan pada konsep non-numeric ke sebuah angka, Synesthesia lebih ke kondisi saraf yang merujuk ke masalah persepsi.
Memang tidak jarang ada pihak atau orang-orang umum lain yang mengait-kaitkan antara Numerology dengan teori jumlah atau Arithmetic. Sayangnya, menurut penjelasan di Wikipedia, Numerology berbeda dengan Arithmetic.
Numerology adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara nomor dengan beberapa kejadian. Sedangkan Arithmetic lebih condong ke ilmu matematika murni. Dari unsur kata Numerology memang mempunyai arti nomor, namun pada kenyataannya beberapa bangsa di dunia juga menggunakan huruf abjad atau alfabet.
Namun, menurut penjabaran di How Stuff Works, zaman sekarang ini ilmu Arithmetic tidak jauh beda dengan Numerology. Banyak yang menganggap bahwa Numerology adalah bagian dari Arithmetic.
Sampai kini sejarah kata dan penggunaan Numerology masih belum dapat dibuktikan dengan pasti, karena setiap negara, kebudayaan dan beberapa pihak mengklaim bahwa golongan merekalah yang mencetuskan sekaligus menggunakan Numerology untuk pertama kali. Mengacu pada sejarah, penggunaan Numerology juga sudah ada sejak era pemujaan dewa-dewi oleh bangsa Yunani kuno.
Banyak Numerologist atau orang-orang yang mendalami Numerology berpatokan pada filosofi dan penjabaran Pythagoras. Pengikut serta Pythagoras sendiri mempercayai ada keajaiban dan unsur mistis di balik angka-angka yang sama. Setelah Pythagoras meninggal, para Numerologist modern mengembangkan ilmu tersebut sedemikan rupa dan memberikan arti kepada setiap nomor.
Contohnya saja, 1 mempunyai arti kekuatan, determinasi, agresi, kepemimpinan, ambisi dan ego. Angka 2 memiliki arti harmonis, damai, imbang, emosi dan banyak lainnya. Karena setelah melalui proses penghitungan secara sistematis, nantinya semua angka akan kembali menjadi angka satuan saja, maka hanya 1-9 saja yang memiliki arti.
Dengan munculnya arti-arti dalam setiap angka tersebut, sedikit demi sedikit orang mulai menggabungkannya dengan apa yang dinamakan dengan Synesthesia. Apabila Numerology adalah ilmu yang diaplikasikan pada konsep non-numeric ke sebuah angka, Synesthesia lebih ke kondisi saraf yang merujuk ke masalah persepsi.
Dari tahun ke tahun, Arithmetic, Numerology dan Synesthesia menjadi sedikit sulit dibedakan. Banyak orang yang menganggap penghitungan sistematis dengan menyangkutpautkan masalah persepsi serta mitos akhirnya masuk ke cakupan Numerology.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan munculnya dugaan atau ramalan ketika suatu tanggal, bulan dan tahun yang memiliki kesamaan. Contohnya saja pada tanggal 06-06-2006 lalu, banyak anggapan bahwa tanggal tersebut adalah penyimbolan dari angka setan atau yang paling baru adalah 12-12-2012. Tidak sedikit orang yang mempercayai bahwa di tanggal yang tepatnya jatuh besok tersebut memiliki kaitan erat dengan hari akhir dunia.
Ezinearticles.com (2006) pernah membahas bahwa tidak ada sangkut pautnya antara angka atau tanggal, bulan dan tahun yang sama dengan kejadian yang menimpa seseorang. Semuanya hanyalah kebetulan saja. Jacob Steele, penulis di situs tersebut mengatakan, "Numerology, angka atau penanggalan tidak ada kaitannya dengan apa yang akan terjadi esok hari. Semuanya hanyalah persepsi manusia saja. Bahkan keakuratan Numerology pun masih perlu dikaji ulang."
Tidak hanya satu atau dua pemikiran saja yang menganggap bahwa Numerology serta mitos dan persepsi terkait itu keliru, Lawattractionplus.com juga pernah membahas bahwa sampai saat ini, banyak sekali mitos, persepsi sampai miskonsepsi yang bermunculan seputar angka serta penanggalan.
Dalam penjabarannya, suatu angka tidak berkaitan dengan apa yang telah terjadi dan tidak mempengaruhi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Numerology adalah 'alat' yang murni menganalisa karakter angka atau huruf. Dalam hal ini memiliki artian bahwa apabila diramalkan tanggal lahir seseorang sangat bagus dan sukses, belum berarti bahwa kelak karirnya juga sesukses apa yang telah diramalkan.
Beberapa analis Numerology serta mitos terkait mengatakan bahwa Numerology hanyalah seni yang bersifat deskriptif bukan prediktif. Numerology hanya digunakan sebagai patokan agar orang lebih berhati-hati dalam beraktivitas atau juga agar lebih giat lagi dalam melakukan sesuatu. Semuanya kembali pada individu masing-masing, bukan ditentukan oleh angka atau penanggalan.
Pada intinya, banyak orang yang percaya bahwa setiap angka atau tanggal mempunyai 'jiwa,' namun tidak sedikit pula yang menganggapnya hanyalah sebuah kebetulan semata. So, apabila Anda percaya akan keajaiban sebuah angka atau tanggal, bulan dan tahun yang sama, tidak ada hukum yang melarangnya dengan catatan jangan sampai membuat kehebohan yang mengakibatkan petaka baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ezinearticles.com (2006) pernah membahas bahwa tidak ada sangkut pautnya antara angka atau tanggal, bulan dan tahun yang sama dengan kejadian yang menimpa seseorang. Semuanya hanyalah kebetulan saja. Jacob Steele, penulis di situs tersebut mengatakan, "Numerology, angka atau penanggalan tidak ada kaitannya dengan apa yang akan terjadi esok hari. Semuanya hanyalah persepsi manusia saja. Bahkan keakuratan Numerology pun masih perlu dikaji ulang."
Tidak hanya satu atau dua pemikiran saja yang menganggap bahwa Numerology serta mitos dan persepsi terkait itu keliru, Lawattractionplus.com juga pernah membahas bahwa sampai saat ini, banyak sekali mitos, persepsi sampai miskonsepsi yang bermunculan seputar angka serta penanggalan.
Dalam penjabarannya, suatu angka tidak berkaitan dengan apa yang telah terjadi dan tidak mempengaruhi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Numerology adalah 'alat' yang murni menganalisa karakter angka atau huruf. Dalam hal ini memiliki artian bahwa apabila diramalkan tanggal lahir seseorang sangat bagus dan sukses, belum berarti bahwa kelak karirnya juga sesukses apa yang telah diramalkan.
Beberapa analis Numerology serta mitos terkait mengatakan bahwa Numerology hanyalah seni yang bersifat deskriptif bukan prediktif. Numerology hanya digunakan sebagai patokan agar orang lebih berhati-hati dalam beraktivitas atau juga agar lebih giat lagi dalam melakukan sesuatu. Semuanya kembali pada individu masing-masing, bukan ditentukan oleh angka atau penanggalan.
Pada intinya, banyak orang yang percaya bahwa setiap angka atau tanggal mempunyai 'jiwa,' namun tidak sedikit pula yang menganggapnya hanyalah sebuah kebetulan semata. So, apabila Anda percaya akan keajaiban sebuah angka atau tanggal, bulan dan tahun yang sama, tidak ada hukum yang melarangnya dengan catatan jangan sampai membuat kehebohan yang mengakibatkan petaka baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
[das]
Tweet |
0 komentar:
Posting Komentar