Search

Rabu, 12 Desember 2012

Usaha Kosmetik tak ada habisnya laris manis


JAKARTA. Penjualan produk kosmetik pada kuartal II tahun ini diprediksi naik sekitar 14% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Pada kuartal II tahun lalu, penjualan kosmetik hanya mencapai Rp 1,47 triliun.
Ketua Bidang Perdagangan Persatuan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Wiyantono, mengatakan, penjualan kosmetik di kuartal II-2012 bisa mencapai Rp 1,67 triliun. "Lebih baik dibandingkan kuartal I," katanya, Senin (25/6).
Pada kuartal I-2012, dia mengakui, penjualan kosmetik memang tidak memuaskan. Hal ini akibat rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang membuat daya beli konsumen termasuk untuk produk kosmetik tidak terlalu tinggi. "Pertumbuhan penjualan kosmetik selama kuartal I-2012 kurang dari 11%," imbuh dia.


Setelah rencana kenaikan BBM subsidi itu batal, pihaknya optimistis pada kuartal II ini penjualan akan kembali naik. Namun kali ini ancamannya adalah banjirnya kosmetik impor.
Dia mengatakan, penjualan produk kosmetik impor diprediksi tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan produk lokal. Pada tahun ini penjualan produk kosmetik impor bisa tumbuh sekitar 20%.
Katanya, tahun ini nilai penjualan produk kosmetik impor diproyeksikan mencapai
Rp 2,4 triliun. Produk kosmetik impor yang masuk ke Indonesia umumnya berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, negara-negara di Eropa, serta di negara-negara di kawasan ASEAN.
Wiyantono menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan produk kosmetik impor lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan kosmetik produk nasional. Sebab, produk kosmetik impor mengincar kalangan masyarakat menengah ke atas. "Jadi, sewaktu ada rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, penjualan produk-produk kosmetik impor tidak terpengaruh," kata dia.
Strategi ekspor.


Meski penjualan kosmetik terkendala daya beli dan masuknya kosmetik impor. PT Martina Berto Tbk tetap optimistis bisa bertahan dengan cara menargetkan pertumbuhan penjualan 50% ke pasar ekspor pada tahun ini.
Desril Muchtar, Sekretaris Perusahaan Martina Berto, mengungkapkan, tahun lalu penjualan Martina Berto di pasar ekspor hanya sebesar Rp 8 miliar. Tahun ini, Martina Berto menargetkan pertumbuhan penjualan di pasar luar negeri dengan cukup signifikan. "Kami menargetkan ekspor tahun ini sebesar Rp 12 miliar," ungkap dia.
Untuk mendukung target pertumbuhan di pasar ekspor tersebut, Desril menjelaskan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi. Misalnya dengan membuka gerai baru Martha Tilaar Shop di beberapa negara ASEAN.

Pada tahun ini, Martha Tilaar Shop rencananya akan dibuka di Malaysia dan Brunei. Sebelumnya pada 2010 lalu Martha Tilaar membuka gerai Martha Tilaar Shop pertama di Singapura. Pada Maret 2012, Martha Tilaar juga membuka Martha Tilaar Shop kedua di Singapura.

Menurut Desril, investasi untuk membangun setiap gerai Martha Tilaar Shop di luar negeri mencapai US$ 10.000. Saat ini Martha Tilaar menguasai 18% pangsa pasar kosmetik dan 25% untuk pasar pasar produk herbal.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan omzet industri kosmetik nasional tahun lalu mencapai Rp 7 triliun. Sementara untuk tahun ini omzet tersebut bisa naik hingga 17%. "Segmen konsumen terus melebar hingga kalangan pria dan anak-anak," katanya.

Sumber :ForumUKM.com






0 komentar:

Posting Komentar